Daftar belanja Anda kosong!
e
Indah Purwanti Ningsih, pendiri Indah Lombok Mutiara (IML), sangat lihai mengendus keinginan konsumen yang menginginkan desain dan fungsi ganda dari perhiasan dan aksesori mutiara. Dia berinovasi membuat perhiasan dan aksesori mutiara dengan desain baru, unik dan berbeda dibanding produk yang dijual kompetitor. Desain inovatif ini dibuat oleh Indah selaras dengan tren masa kini dan keinginan konsumen. “Salah satu keunggulan kami adalah desain perhiasan dan aksesori yang menggunakan teknik handmade dengan silver murni berkualitas 99% dan mutiara berkualitas terbaik. Selain itu, sebagian besar produk kami ini multifungsi 2 in 1 atau 3 in 1. Jadi, satu desain perhiasan bisa diaplikasikan oleh konsumen untuk dua-tiga model,” dia menuturkan keunggulan perhiasan dan aksesori mutiara bikinan IML.
Dia mendapat pasokan mutiara berkualitas tinggi dari nelayan. Mutiara yang didapatkannya itu diolah sedemikian rupa menjadi aneka macam perhiasan dan aksesori. Misalnya saja, cincin, gelang, bros, liontin, serta aksesori untuk hijab, tas dan sepatu. Harga produknya itu berkisar Rp 200 ribu untuk perhiasan, sedangkan aksesori Rp 100 ribu. Namun, menurut Indah, harga produknya ini bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung dari desain dan jenis mutiara. Indah mempekerjakan 15 pegawai, di antaranya perajin mutiara, perak dan emas. IML didirikan oleh Indah di awal tahun 2012.
Kisah Indah berkecimpung di bisnis perhiasan mutiara dimulai ketika ia mengubah haluan dari pegawai bank menjadi pedagang perhiasan mutiara di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perempuan kelahiran Surabaya 4 Juli 1986 ini, mengoptimalkan waktu luangnya dengan menjual perhiasan mutiara yang diambilnya dari toko-toko mutiara di Lombok. Indah menjual kembali (reseller) produk itu di akun media sosial miliknya. Dia menjaring margin laba yang cukup tinggi. Lantas, sarjana ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang ini menyisihkan keuntungan penjualan untuk dijadikan sebagai modal kerja pengembangan bisnis perhiasan mutiara. Ia mendirikan IML sebagai produsen perhiasan mutiara di ujung tahun 2012. “Keuntungan dari perjualan online digunakan untuk mengembangkan bisnis. Saya berhenti menjadi reseller dan membuat produk sendiri dengan merek Indah Mutiara Lombok,” ia mengungkapkan.
Bisnis Indah ini semakin terangkat sejak didapuk sebagai finalis tingkat nasional ajang Wirausaha Muda Mandiri 2013. Ini adalah kegiatan kompetisi tahunan yang dilaksanakan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Setahun berikutnya, IML ditunjuk Bank Mandiri sebagai duta merek (brand ambassador) Wirausaha Muda Mandiri. Namun, Indah tak mengandalkan predikat finalisnya itu. Untuk meningkatkan omsetnya, ia menambah jaringan bisnis, seperti bermitra dengan pengelola hotel di Lombok dan menambah jaringan reseller yang tersebar di berbagai kota besar, mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua. Indah memiliki toko di Jl. Bung Karno 6, Mataram, NTB dan gerai pajang online di www.indahmutiaralombok.co.id. Ia mempromosikan produknya di Instagram, Facebook dan Twitter.
Ke depan, Indah berambisi memperluas pasar ekspor dan mengoptimalisasi penjualan di situs, serta mengikuti pameran di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa. Sejak tahun 2014, dia mengekspor produknya ke beberapa negara, seperti Lebanon, Belanda, Rusia, Thailand, Jepang, Singapura dan Malaysia. Porsi ekspornya 10% dari total penjualan IML.
Menurut Indah, rata-rata penghasilan IML lebih dari Rp 100-an juta tiap bulannya. Setiap tahun, peningkatan omset IML mencapai 100%. Untuk memanjakan konsumen, Indah memberikan berbagai layanan bernilai tambah. Contohnya, jasa memperbaiki perhiasan yang tidak dipungut biaya tambahan agar menambah daya saing produknya di tengah-tengah kompetisi yang ketat dalam melakoni bisnis perhiasan mutiara. Layanan pascajual itu membuat konsumen jatuh hati pada IML.
Anisa Mediana, salah satu pelanggannya, mengacungi jempol layanan pascajual yang diberikan IML itu. Dia menyukai desain dan kualitas mutiara yang dibelinya dari IML itu sangat apik. “Harganya pun terjangkau. Kemudian perhiasan IML dibuat model 2 in 1 dan saya pergunakan satu desain itu menjadi dua model, sehingga saya tidak bosan menggunakannya,” kata Anisa yang berdomisili di Jakarta. Anisa dalam setahun terakhir ini rajin membeli perhiasan mutiara buatan IML, yakni cincin dan gelang. “Awalnya, saya membeli aksesori untuk hijab,” ucapnya.
Riset: Sarah Ratna Herni
https://tinyurl.com/y2xpehtq